Liputan45 Com Tangerang,Pasalnya proyek betonisasi jalan blok WRB RT 05 RW 14 yang baru selesai di kerjakan CV Tiga Putri dengan anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp 99.933.000. di duga kuat sudah banyak retak retak.
“Keretakan tersebut di duga kuat kualitas dan kuantitas material adukan coran yang tertuang tidak sesuai aturan.
Hal tersebut dapat dilihat dari awal pengerjaannya. Sebelum pemasangan bagestin, lokasi tempat pemasangan bagestin di duga kuat di gali / di buatkan lubang terlebih dahulu.
Setelah lubang tempat pemasangan bagestin selesai di buat, bagestin kemudian di pasang. Sehingga jelas terlihat sebagian badan bagestin tertanam di lubang yang di duga sengaja di buat” terang Rustam Efendi, SH. Yang selalu memperhatikan pembangunan di wilayah Banten.
“Hal tersebut jelas mengurangi volume adukan coran yang tertuang untuk proyek betonisasi” kata Rustam, SH. Ketua LSM AJB.
“Dengan melihat adanya pembuatan lubang tempat memasang bagestin jelas dugaan untuk mengurangi ketebalan material coran pada badan jalan yang akan di tuangkan adukan coran” kata Rustam Ketua LSM AJB ber api api.
“Dugaan kecurangan tersebut, jelas terencana rapi dan ini dapat memperkaya diri dan atau kelompok. Ini patut diduga Korupsi” kata Rustam lagi.
Terkait proyek pembangunan jalan di Perumahan Taman Walet Blok WRB RT 05 RW 14 Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis. Sampai hari ini Senin, 20 Maret 2023 Camat Pasar Kemis belum bisa dihubungi.
Terkait bagestin yang digunakan di lokasi proyek betonisasi, diduga kuat kontraktor / pelaksana menggunakan besi plat yang dapat di pergunakan berulang kali
“Untuk papan kayu bagestin sudah ada anggarannya, dengan menggunakan bagestin dari plat logam / besi, jelas ini di duga tidak sesuai aturan dalam rencana anggaran biaya” kata Rustam.
“Kedepan saya berharap masyarakat harus lebih teliti, dan berani menanyakan perihal proyek yang sedang dilaksanakan dilingkungannya, yang di bangun menggunakan anggaran pemerintah. Setiap orang boleh turut serta mengawasinya” kata Rustam lagi.
“Kalo masyarakat melihat ukuran ketebalan pekerjaan jalan dengan betonisasi, ukuran ketebalannya adalah ketinggian bagestin.
Tapi karena sebagian badan bagestin duduga di pendam, hasil akhir ketebalan jalan betonisasi tidak sesuai dengan tinggi bagestin” kata Rustam Efendi, SH. menjelaskan. (ABI)