KETUA GERBETA : INGKAR JANJI SERBA 3, PELUANG MENANG AZHARI – BAMBANG SEMAKIN TERBUKA

03/11/2024 17:52
Array
banner-single

 

Liputan 45.Com – Bengkulu – Lebong-Pilkada Serentak pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebong sudah dekat, tgl 27 November 2024 mendatang akan di laksanakan pencoblosan surat suara untuk memilih pemimpin Kabupaten Lebong periode 2024 – 2029.

Pemilihan Bupati dan wakil bupati Lebong di ramaikan 2 pasangan calon (paslon) Bupati dan wakil Bupati (cabup/ cawabup), yakni nomor urut 1 paslon cabup/cawabup Kopli Ansori – Roiyana, selaku petahana/incumbent dan Paslon nomor urut 2, Azhari – Bambang ASB.

Calon Bupati nomor urut 1 Kopli Ansori sebagai petahana atau incumben berpasangan dengan Roiyana selaku Kader Partai Pesatuan Keadilan Bangsa ( PKB), sedangkan AZHARI – BAMBANG adalah orang birokrasi yang berkompeten, memiliki integritas yang tinggi serta komitmen berinovasi untuk Kabupaten Lebong kedepannya.

Siapa yang lebih berpeluang memenangkan pilkada 2024…?
Kepada awak media Liputan45.com ( 02/11/2024) Dedi mulyadi Ketua Gerakan Pembela Tanah Adat (GERBETA ) menanggapi pertanyaan diatas, bahwa Azhari- Bambang adalah paslon Bupati dan wakil Bupati yang berpeluang memenangkan pilkada lebong.

“ Azhari-bambang sangat berpeluang memenangkan pilkada lebong tahun ini, terlepas siapa Azhari, dan siapa Bambang ASB, saya mengatakan demikian atas dasar kinerja petahana, data dan fakta yang ada selama belakangan ini, bukan karena ego atau imajinasi saya pribadi ” tutur dedi, “

Dalam waktu yang sama Dedi juga mengatakan, Paslon Bupati/wakil Bupati nomor urut 1 dengan slogan lanjutkan berkarya, sulit untuk memenangkan pilkada untuk yang kedua kalinya, apa yang mau dilanjutkan…?

“Selain ingkar janji politik serba 3, Kinerja maupun kebijakan Calon Bupati nomor urut 1 selama menjadi Bupati sebelumnya belum mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Lebong, capaian yang diraih selama ini masih standar – standar saja, capaian tersebut siapapun menjadi Bupati juga pasti mampu melaksanakannya, namun sebaliknya banyak kebijakan yang menciptakan kontroversi, seperti penempatan Sumber Daya Manusia dan penempatan anggaran.

“ Jika kita Berkalkulasi dengan Pilkada Tahun 2020, Kopli Ansori berpasangan dengan Fahrurrozi terpilih sebagai Bupati dan wakil Bupati dengan perolehan suara 23.655 suara atau 35,7 persen dari suara sah 66.208, artinya saat itu 42.553 suara atau 64,3 persen pemilih tidak menginginkan Kopli Ansori sebagai Bupati 2020- 2025, ” tutup Dedi.”

(Rdn)

Rekomendasi Anda

BANNER-ATAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terkini Lainnya