Liputan45.com, BANTEN – Sejumlah Insan Pers yang tergabung dalam DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I), merasa agak sedikit kecewa kepada Soma Atmaja selaku Plh Sekda Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebelumnya pada hari Selasa (6/8/2024) lalu, IWO Indonesia Kabupaten Tangerang telah melayangkan surat permohonan audiensi ke Plh Sekda Soma Atmaja melalui Bagian Umum, namun hingga hari yang ditentukan yaitu Senin ini, permohonan audiensi itu tidak kunjung direspon Soma.
Sekitar pukul 9.30 WIB Senin (12/8/2024), sekelompok Insan Pers dari DPD IWO Indonesia Kabupaten Tangerang berupaya menyambangi Soma Atmaja di kantornya dengan maksud agenda audiensi bisa berlangsung.
Namun, harapan untuk audiensi itu belum bisa terkabul karena sudah ada agenda rapat lainnya yang harus dihadiri Soma yang sudah terlebih dahulu atau jauh-jauh hari sudah terjadwal.
“Terus terang kami sedikit agak kecewa dengan Pak Plh Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja yang mendiamkan permohonan audiensi kami ini. Kalau pun memang belum bisa terjadwal audiensi hari ini, harusnya diinformasikan karena ada nomor kontak yang tertera di surat permohonan audiensi itu,” kata Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten Tangerang, Pesta Tampubolon atau akrab disapa bang Tampu, di Tigaraksa, Senin (12/8/2024).
“Sempat penilaian kami, dengan menghindarnya Pak Soma dari permohonan audiensi ini, semakin membuktikan rumor bahwa Pak Soma yang selama ini disebut-sebut kurang bisa membaur atau bermasyarakat dengan Insan Pers, semakin tak terbantahkan,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini Soma Atmaja selalu kerap diisukan dan bahkan sudah menjadi buah bibir dikalangan sebagian besar Insan Pers dan elemen masyarakat, bahwa Soma terkesan menjaga jarak yang diasumsikan seolah menggali jurang pemisah.
Menanggapi hal itu, Achmad Juaeni alias Jueng selaku Sespri Plh Sekda Soma Atmaja, dengan bijak menjawab bahwa setiap orang sah-sah saja berpendapat seperti itu.
“Setiap orang kan, namanya berpendapat itu sah-sah saja. Artinya, siapa pun boleh berasumsi seperti itu. Tapi kan, sejauh mana kebenaran dari asumsi itu perlu diuji kebenarannya. Jadi kalau dibilang Pak Plh Sekda jaga jarak dengan rekan-rekan Pers, saya rasa itu tidak benar dan itu boleh dibuktikan pada saat audiensi nanti,” kata Jueng, Senin (12/8/2024).
Namun dalam hal agenda audiensi, dikatakan Jueng bahwa hal itu sudah disampaikannya langsung ke Soma Atmaja sudah diarahkan dan tinggal menentukan hari yang tepat.
“Kalau agenda audiensi bang, beliau sudah arahkan dan sudah oke. Cuma karena jadwal beliau lagi padat hari ini, mungkin akan dijadwalkan ulang. Beliau aja hari ini ada tujuh (7) kegiatan. Nanti malam juga akan geser lagi rapat hearing dengan Dewan di Jakarta,” jelas Jueng.
Lanjut Jueng, kalau jadwal Soma Atmaja tidak bentrok dengan agenda rapat sebelumnya sudah pasti acara audiensi itu terlaksana. Karena setiap hari Senin itu jadwal rapat itu sangat padat.
Sementara itu, belakangan ini mulai timbul kekhawatiran dikalangan para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintahan Kabupaten Tangerang lantaran karakter Soma Atmaja bukan lah merupakan sosok pemimpin yang solutif dan mengayomi.
“Saya pernah berbincang-bincang serius dengan beberapa ASN Pemkab Tangerang, dalam benak mereka tersirat bahwa karakter Soma Atmaja bukan lah tipe pemimpin pengayom dan solutif. Bahkan diantara mereka tidak sungkan mengatakan, karakter kepemimpinan Pak Soma itu ada sifat menghindar dari permasalahan dengan melimpahkannya ke bawahan,” ucap bang Tampu.
Dia mengatakan, kegaduhan yang sempat terjadi pada Rapat Paripurna dengan DPRD Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu, dimana pada saat rapat itu Soma Atmaja duduk di kursi mantan Sekda Mochamad Maesyal Rasyid yang masih berstatus cuti, seharusnya menjadi pertimbangan matang bagi Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono untuk menempatkan pejabat Sekda agar tidak asal main tunjuk.
“Kegaduhan dalam Rapat Paripurna dengan DPRD Kabupaten Tangerang tersebut, harusnya menjadi representasi bagi Pj Bupati Andy Ony agar tidak sembarangan mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Sekda berikutnya. Pj Bupati Andy Ony harus bisa membaca kegaduhan dalam sidang Paripurna itu. DPRD adalah merupakan representasi dari rakyat. Anggota DPRD aja sudah gaduh gimana rakyatnya?” imbuhnya.
Dalam pandangan bang Tampu, penunjukan Soma Atmaja menjadi Plh Sekda beberapa waktu lalu tak lepas dari muatan politis karena ada kekuatan tersembunyi yang ikut campur tangan agar Soma diplot untuk menjadi Plh Sekda.
Adapun saat ini, Soma Atmaja sudah terlampau berat jabatannya. Selain masih menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), kemudian Ketua Umum Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Kabupaten Tangerang masa bakti 2020-2024 termasuk Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Kini, Soma dibebani lagi menjadi Plh Sekda Kabupaten Tangerang.
Dengan penunjukan Soma Atmaja sebagai Plh Sekda Kabupaten Tangerang yang pernah menimbulkan kegaduhan itu, mestinya Pj Bupati Andy Ony harus bisa juga membaca perasaan para birokrat Pemkab Tangerang untuk menempatkan orang yang tepat untuk jabatan Plt Sekda ke depan.
“Pj Bupati Tangerang Andy Ony harus mampu berdiri di semua golongan tanpa menunjukkan keberpihakan kepada salah satu bakal calon Bupati Tangerang. Apalagi hampir dapat dipastikan yang maju sebagai bakal calon Bupati Tangerang adalah mantan Sekda Mochamad Maesyal Rasyid dan mantan Wakil Bupati Mad Romli,” ungkapnya.
“Pak Andy Ony harus menjadi contoh bagi kalangan birokrat dalam hal netralitas dan profesionalitas, kuncinya yaitu harus bisa menempatkan orang yang tepat sebagai Plt Sekda Kabupaten Tangerang selanjutnya,” pungkas bang Tampu. (Bonet)