Liputan 45.Com- Tangerang-Banten- Berangkat dari instruksi DPP KSPSI terkait penolakan Tapera sebagaimana diatur dalam PP No. 21 tahun 2024 DPD KSPSI Provinsi Banten di bawah Pimpinan Dedi Sudarajat,S.H.,M.H.,M.M.,CTA melakukan rapat koordinasi dan konsolidasi hari ini Selasa, 18 Juni 2024 di Kantor Sekretariat DPD KSPSI Provinsi Banten Cikokol Kota Tangerang.
Dalam rapat tersebut ditekankan oleh Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten bahwa ketika penolakan Tapera hanya dilakukan melalui medsos maka percuma dan diinstruksikan untuk Aksi Nasional Penolakan Tapera pada Hari Kamis, 20 Juni 2024 berlanjut Aksi di Pusat Kamis, 27 Juni 2024 harus secara maksimal dan serentak, sebagaimana instruksi dari DPP KSPSI. Ketika aksi penolakan tidak bisa maksimal artinya bahwa kalangan pekerja siap terima konsekuensi menerima upah dipotong 2.5% untuk tujuan yang tidak jelas dan hanya menjadi tambahan beban kalangan pekerja atau buruh, “tegas Dedi Sudarajat”.
Aksi serentak pada Kamis, 20 Juni 2024 masing masing Federasi ( FSP LEM, FSP LEM, FSP TSK, FSP RTMM, FSP KAHUT, FSP PPMI ) ditargetkan minimal 500 peserta maka untuk Kabupaten dan Kota Tangerang bisa mencapai 3.500 peserta lebih.
Tapera bukan hanya menjadi beban pekerja tapi juga beban perusahaan karena harus menanggung beban 0.5% dari jumlah potongan keseluruhan 3% dari upah pekerja. Maka sudah sewajarnya perusahaan ikut mendukung aksi tolak Tapera ini, ketika ada perusahaan yang mempersulit dispensasi terkait aksi tanggal 20 Juni 2024 sangat wajar untuk didatangi dan diberikan peringatan tegas.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, Rustam Effendi,S.H.,M.H. menyatakan siap kerahkan massa anggota KSPSI Kabupaten dengan maksimal. Kami siap kepung Kantor DPRD Kabupaten Tangerang sampai Tapera dibatalkan oleh pemerintah,”pungkas Rustam”.(kdx)
